Rabu, 17 Juni 2015







Prak 15 – Blender Network Render


Tujuan

Melakukan render di Blender menggunakan jaringan komputer.

Alat

Bahan

Dasar Teori

Petunjuk Praktikum

  1. Siapkan shared directory/network folder (contohnya Windows Share atau NFS mount atau OSX file sharing).
  2. Set directory tersebut sebagai directory output.
  3. Un-check (un-centang)/jangan centang opsi “Overwrite”. kemudian centang opsi “Placeholders”
    home-made-render-farm-setting
    Home Made Render Farm Setting
  4. Save file blender yang telah diatur dengan setting tersebut.
  5. Copy file blender yang telah diatur ke masing-masing komputer yang ingin digunakan.
  6. Jalankan render pada masing-masing komputer tersebut. dengan setting yang telah dilakukan, masing-masing komputer akan menyimpan hasil render-nya pada folder yang di-share tersebut tanpa saling menumpuki hasil render dari komputer yang lain.
  7. Jangan lupa berdoa.

Hasil Praktikum

1. Render menggunakan 1 komputer


2. Render menggunakan 13 komputer







Analisa

Bedasarkan praktikum render yang kami lakukan dapat diamati bahwa untuk melakukan render mengguanakan satu komputer membutuhkan waktu sekitar 3-5 menit untuk merender 1 frame. Dimana, render yang kami lakukan membutuhkan waktu sekitar 35menit menghasilkan 22 frame. Sedangkan ketika kita merender bersama-sama menggunakan 17 komputer, waktu yang diperlukan dalam merender 1 frame sama yaitu 3-5 menit, sehingga untuk merender 250 frame diperlukan waktu 01:09. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa merender dengan banyak komputer lebih cepat daripada satu komputer saja. Render yang menggunakan banyak komputer perlu mencentang placeholders bukan overwrite agar pada saat kita merender, komputer lain bisa membantu kita untuk melengkapi render frame yang lain pada satu jaringan yang sama. 

Referensi

Rabu, 10 Juni 2015

Prak 14 – 3-point Light Setup







1. Tujuan

Mengenal tata lampu pada media 3D melalui praktek tata lampu 3-point lighting

2. Alat

Blender 2.7+
Cycles Render

3. Bahan

4. Dasar Teori

A. Lighting Component

Salah satu komponen lighting adalah shadow. Shadow memberi informasi bentuk bagi sebuah objek.
Shadow juga berfungsi sebagai informasi posisi objek terhadap environment.
Penguasaan shadow, akan membantu kita untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

B. Lighting Setup

Lighting setup adalah tata lampu yang melibatkan satu atau lebih lampu yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda untuk mencapai tujuan yang sama.
Dalam 3 point lighting, terdapat 3 lampu yang digunakan. Masing-masing lampu tersebut ada yang berfungsi sebagai key light, fill light, dan back light.
fungsi dari masing-masing lampu adalah sebagai berikut:
  1. Key light berfungsi sebagai sumber cahaya utama
  2. Fill light berfungsi untuk membuat shadow dari key light menjadi lebih soft
  3. Back light berfungsi untuk membuat outline dari objek
Gunakan simulator ini untuk melihat efek dari masing-masing lampu.
secara umum tata lampunya relatif terhadap objek dan kamera adalah sebagai berikut





3 Point Light Setup

5. Petunjuk Praktikum

6. Kegiatan Praktikum

  1. Aplikasikan teknik 3 point lighting pada 3D model yang sudah kalian buat sebelumnya.
  2. Aplikasikan teknik 3 point pada model ben simmond
  3. Aplikasikan teknik 3 point pada model sintel

7. Hasil Praktikum 

  1. Aplikasikan teknik 3 point lighting pada 3D model yang sudah kalian buat sebelumnya.

2. Aplikasikan teknik 3 point pada model ben simmond



3. Aplikasikan teknik 3 point pada model sintel



8. Kesimpulan 

Dari praktikum yang telah kami lakukan, pengalaman yang dapat saya ambil yakni dalam menentukan lighting fill, key, dan back, saya mengalami kesulitan pada saat menentukan back light karena dalam menentukan cahaya diatas kepala dan membuat object terlihat terpisah dengan background itu agak susah. 

9. Referensi

Rabu, 03 Juni 2015

PRAKTIKUM 13 CASE STUDY BOUNCING BALL Simulasi Blender Rigid Body



1. Tujuan
Membuat simulasi blender rigid body untuk animasi bouncing ball

2. Alat

Blender 2.7+

3. Kegiatan Praktikum

Lakukanlah langkah-langkah praktikum berikut ini:
  1. Buatlah object bola.
  2. Kemudian buatlah object plane untuk lantai
  3. Pilih object bola kemudian pada Rigid body pilih active untuk menggerakkan bola agar bola tidak bergerak kemana-mana atau tetap berada pada satu garis lurus pilih shpere pada rigid body collision
  4. Pada rigid body dynamic aturlah translation damping agar bola bergerak lambat seiring berjalannya waktu.
  5. Aturlah speed pada rigid body world untuk mengatur kecepatan memantulnya bola
  6. Pilih object plane kemudian pada Rigid body pilih passive agar lantai tidak bergerak.

4. Hasil Praktikum 

5. Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang telah saya buat, saya mengalami kesulitan ketika menggerakkan bola karena pada saat itu bola bergerak memantul tidak konstan. Ternyata pada rigid body collision masih menggunakan shape convex hull.